"Sekiranya ada sanak saudara kerabat sahabat yang melakukan 'kebaikan' terhadap kita....Ukirlah dibatu bak prasasti !!! namun jika ada kejelekan yang menghampiri tulislah dipasir pantai biar tesapu ombak.......Mutiara akan tetap mutiara disimpan dimanapun..... sampah tetep bernama sampah meski bertabur parfum sekalipun... jadilah mutiara kawan !!!"

15 Agustus 2009

Balasan...

Assalamu'alaikum, Wr., Wb.

Bismillahirokhmanirrokhim,
Allah subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." QS. Thahaa:124

Para ulama salafus salih banyak yang menafsirkan ayat diatas bahwa kehidupan yang sempit itu adalah azab kubur... dan tidak ada keraguan bahwa azab kubur itu adalah bagian dari kehidupan yang sempit. Ibnu Qoyyim Al Jauziah, menafsirkan kehidupan yang sempit itu, mencakup disegala kehidupan di dunia maupun di kehidupan akhirat. Beliau mengatakan, "Allah mengaitkan balasan kehidupan yang sempit sebagai akibat dari ditinggalkannya dzikir kepada-Nya [Al-Qur'an]. Orang yang berpaling dari dzikir akan mendapatkan balasan sesuai dengan tingkat keberpalingan yang dilakukannya. Meskipun ia menikmati kenikmatan dunia, akan tetapi dalam hatinya tersimpan keterasingan, perasaan terhina, keluh kesah yang mencabik-cabik hatinya, angan-angan semu dan ketersiksaan."

Lebih lanjut beliu mengatakan,"Kenyataan seperti itu [suasana hati] tidak nampak, karena tertutupi pelakunya sedang 'dimabuk' syahwat dan kecintaan pada dunia dan status sosial. Jika dibandingkan dengan mabuk karena khamar, maka jenis ini lebih besar akibatnya. Orang yang mabuk khamar bisa siuman, tetapi orang yang dimabuk syahwat, dunia dan status sosial tidak akan siuman kecuali menjelang kematiannya."

Kehidupan yang sempit merupakan KEHARUSAN bagi orang yang berpaling dari dzikir kepada Allah [Al Quran] yang diturunkan kepada Rasul-Nya. Kehidupan yang sempit itu berlaku di dunia, di alam barzah dan dihari kiamat. Hati tidak akan tenang, hidup tidak akan bahagia jika tidak menjadi seorang penyembah Allah yang merupakan kebenaran hakiki. Barang siapa yang merasa bahagia dengan Allah, maka semua orang akan bahagia karenanya. Barang siapa yang tidak bahagia karena Allah, maka jiwanya akan penuh dengan KELUH KESAH karena dunia YANG IA RAIH. Allah menjadikan kehidupan yang BAIK hanya untuk orang yang beriman dan beramal saleh, sebagaimana firman-Nya;

"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan." QS.an-Nahl:97.

Jaminan atau janji Allah kepada ahli iman dan amal saleh dengan balasan kehidupan yang baik di dunia dan balasan di surga....bagi mereka telah dijanjikan kehidupan yang lapang dan terbaik di dua negeri; negeri dunia dan negeri akhirat... sebagaimana firman-Nya;
"...orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat [pembalasan] yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat itu sebaik-baik tempat bagi orang yang bertaqwa." QS. an-Nahl:30

Tak ada keraguan bahwa sungguh dunia ini adalah ladang bagi kehidupan akhirat, dan kedudukan seorang manusia diakhirat ditentukan oleh sejauhmana kedudukan iman dalam hatinya, amal saleh yang dilakukannya di dunia ini. Akhirul kata...Kepada Allah-lah kita senantiasa memohon hidayahnya agar senantiasa diberikan jalan yang benar.... amin

wallahu Ta'ala 'alam
subhanakallahuma wabihamdika ashadu'alaila anta astaghfiruka waatubu ilaik..
wassalamu'alaikum wr.,wb

Ujung malam di mesjid Batavia, 13 Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar