Detik demi detik waktu terus berganti, meninggalkan desah nafas yang kadang tak tertahankan untuk diungkapkan, penuh misteri...
langkah kaki pun terus menapaki hari-hari diantara derunya laju kendaraan Ibu Kota dan,
seorang anak manusia pasti membutuhkan sebuah perlindungan dan bimbingan-Nya
Ketika dihadapkan kepada sesuatu yang tak mampu ia pecahkan.
Berdiri tertegun,
dibawah pohon rindang di taman Mesjid Istiqlal,
lalu ia lemparkan pandangannya jauh keatas langit..
Hatinya Menjerit.........
bibirnya bergetar.....
terdengar pelan, 'ya Robbi....janganlah Engkau bebankan kepada hamba dengan beban yang tidak sanggup hamba menanggungnya.......'
pelan pelan airmata dari kedua matanya membasahi pipinya....
desiran angin disela-sela pohon meniup tubuhnya seolah memberikan sentuhan kasih,
'ya Robbi....ampunilah hamba-Mu ini, bimbinglah, lindungilah hamba dari depanku dan belakangku, dari kananku dan kiriku, dari atasku dan serbuan dibawahku....kepada siapa lagi hamba ini memohon selain kepada Engkau wahai Robb......."
Getaran suara hati melengking jauh keawang-awang...
menembus awan membelah langit.....
Diusapnya pelan airmata yang meleleh dipipinya, kemudian tertunduk melangkah menuju pintu
mesjid, dan begumam, "biarkanlah badan ini hancur sekalipun, karena dimanapun ajalku tetap akan menjemput. Asal aku tetap diberi kemampuan untuk memenuhi segala perintah-Mu, aku tak ingin ada yang 'lain' dihati ini selain-Mu, Engkau kekasih hatiku tempat hamba Mengadukan segalanya, karena Engkaulah yang mampu menutup 'aib' ku, Sesungguhnya aku begitu takut 'bertemu' dengan Mu, Engkau Maha Tahu akan prilaku bahkan getaran hatiku......... Yaamukaliabal qulub sabit qolbi ala dinik....."
Dibukanya sepatu yang melekat di kedua kakinya, kemudian duduk tertunduk menghadap kiblat sambil menunggu adzan magrib tiba.
hatinya terus menjerit.....
meratap...."biarlah hamba ini begini adanya, namun janganlah Engkau tinggalkan hamba meski barang sejenak Ya Robb......"
Batavia, 29/12/09
langkah kaki pun terus menapaki hari-hari diantara derunya laju kendaraan Ibu Kota dan,
seorang anak manusia pasti membutuhkan sebuah perlindungan dan bimbingan-Nya
Ketika dihadapkan kepada sesuatu yang tak mampu ia pecahkan.
Berdiri tertegun,
dibawah pohon rindang di taman Mesjid Istiqlal,
lalu ia lemparkan pandangannya jauh keatas langit..
Hatinya Menjerit.........
bibirnya bergetar.....
terdengar pelan, 'ya Robbi....janganlah Engkau bebankan kepada hamba dengan beban yang tidak sanggup hamba menanggungnya.......'
pelan pelan airmata dari kedua matanya membasahi pipinya....
desiran angin disela-sela pohon meniup tubuhnya seolah memberikan sentuhan kasih,
'ya Robbi....ampunilah hamba-Mu ini, bimbinglah, lindungilah hamba dari depanku dan belakangku, dari kananku dan kiriku, dari atasku dan serbuan dibawahku....kepada siapa lagi hamba ini memohon selain kepada Engkau wahai Robb......."
Getaran suara hati melengking jauh keawang-awang...
menembus awan membelah langit.....
Diusapnya pelan airmata yang meleleh dipipinya, kemudian tertunduk melangkah menuju pintu
mesjid, dan begumam, "biarkanlah badan ini hancur sekalipun, karena dimanapun ajalku tetap akan menjemput. Asal aku tetap diberi kemampuan untuk memenuhi segala perintah-Mu, aku tak ingin ada yang 'lain' dihati ini selain-Mu, Engkau kekasih hatiku tempat hamba Mengadukan segalanya, karena Engkaulah yang mampu menutup 'aib' ku, Sesungguhnya aku begitu takut 'bertemu' dengan Mu, Engkau Maha Tahu akan prilaku bahkan getaran hatiku......... Yaamukaliabal qulub sabit qolbi ala dinik....."
Dibukanya sepatu yang melekat di kedua kakinya, kemudian duduk tertunduk menghadap kiblat sambil menunggu adzan magrib tiba.
hatinya terus menjerit.....
meratap...."biarlah hamba ini begini adanya, namun janganlah Engkau tinggalkan hamba meski barang sejenak Ya Robb......"
Batavia, 29/12/09