"Sekiranya ada sanak saudara kerabat sahabat yang melakukan 'kebaikan' terhadap kita....Ukirlah dibatu bak prasasti !!! namun jika ada kejelekan yang menghampiri tulislah dipasir pantai biar tesapu ombak.......Mutiara akan tetap mutiara disimpan dimanapun..... sampah tetep bernama sampah meski bertabur parfum sekalipun... jadilah mutiara kawan !!!"

16 Juni 2009

SAKECLAK CAI IBUN.... SUGAN BISA NISAN QALBU

Oleh : Dadang Ronda, 11 Mei 2009 Jam 02.15

Bissmillahirokhmanirrokhim,
Alhamdulillahi nahmaduhu wanastainuhu wanastaghfiruhu wa naudzubilahi minsyururri anfusina wasyai'atina 'amalina mayahdihilah falamudlilalah wamayudlifalahadiyalah, Ashadu'ala ilaha ilallah wa 'ashaduana muhammadan abduhu warosuluh. amabadu'

saudaraku seiman...
Apabila mereka orang-orang kaya merasa kaya dengan dunia, maka hendaklah kita merasa kaya dengan Allah...dan jika orang lain sangat bangga dengan harta yang melimpah..., maka hendaklah kita bangga dengan Rabbmu. Apabila manusia tenang dan tentram dengan kekasih mereka, maka hendaklah kita tenang dengan Allah Azza wa Jalla.
Dan ketika mereka saling berebut MENDEKATI para pemimpin dan para PENGUASA dunia untuk meraih kemuliaan dan kedudukan,
maka kita mendekatlah kepada Allah Rabbmu....dan cintailah Dia dengan 'rela' melakukan ketaatan dan kesabaran untuk menyebut-Nya [dzikran katsiraa], pasti engkau [kita] akan memperoleh kemuliaan, ketenangan dan keluhuran...
Seorang ahli Zuhud berpesan, "Tinggalkanlah dunia sebagaimana mereka telah meninggalkan akhirat....Dan jadilah engkau di dunia ini laksana lebah....yang hanya memakan yang baik-baik....dan hanya memberi yang baik-baik...jika hinggap pada sesuatu, ia tidak merusak atau menghancurkannya..."
Kemudian ada seorang lelaki berkata kepadanya bahwa ia telah banyak menangis karena banyaknya dosa yang telah ia lakukan. Yang Zuhud bertutur, "Engkau tertawa sambil mengakui dosa dan kesalahanmu.... adalah jauh lebih baik dari pada menangis, tetapi bangga dengan amal shalehmu."
Subhanallah...
Ibnu Qoyyim al Zaujiah, rahimahullah, dalam kitabnya Al-Fawaaid menyampaikan pesan spiritual kepada kita, "Kau arungi samudra kehidupan untuk mencari kesenangan dunia, padahal ia pasti binasa, dan engkau enggan menempuh safari panjang untuk mencari akhirat.....padahal kepada-Nya-lah engkau pasti kembali. Jika engkau melihat seorang pria menjual barang berharga [akhirat] dengan barang yang murah [dunia], ketahuilah bahwa dia seorang yang dungu..."
kemudian beliau melanjutkan lagi pesannya, " Demi Allah....zaman ini terasa indah manakala dihiasi oleh bekas-bekas [tapak-tapak] ketaatan kepada Al Khaliq di bumi kerinduan. Jika Qalbumu menyantap 'mahabah' kepada Allah, pasti akan lenyap darinya timbunan kecintaan kepada hawa nafsu."

Sungguh...seseorang akan merasa kesulitan dan merasa berat meninggalkan kebiasaan buruk jika tidak karena Allah..., namun manakala meninggalkannya karena Allah, ia tidak akan mendapati kesulitan itu kecuali pada permulaannya sebagai ujiannya, apakah benar-benar akan meninggalkannya atau hanya kepura-puraan ? jika berhasil menjalani tangga ujian tersebut, maka ia akan merasakan kemanisannya.
dalam salahsatu atsar beliau berkata,"Manusia yang paling tolol ialah manusia yang sesat diakhir perjalanannya saat ia hampir sampai ketempat tujuannya."
Bagaimana seeh media untuk mencapai 'mahabah' kepada Allah ?
Para ulama shalafus shalih [ulama terdahulu yang shalih] berkata untuk menggapai mahabah adalah pertama Ikutilah, bacalah, pelajarilah Al-Quran setiap pagi-sore; kedua, Ikutilah apa yang diajarkan Rasulullah saw., melalui sunnahnya [antara lain Bulughulmaraam-Zadul Maad] dan mengamalkannya secara lahir maupun bathin; ketiga,as-siddiq yaitu beribadah kepada Allah subhanahu wa Ta'ala atas dasar Ridha. Inama'amalu biniat, sesuatu perkerjaan tergantung 'niatnya', dan niat yang paling utama adalah 'karena Allah' bukan karena ingin dipuji pimpinan, bukan karena uang,status-gengsi-jaim bukan...bukan karena itu.Seseorang yang ridha kepada Allah jika memang 'dunia' tersebut kudu diambil, maka ia akan mengambilnya dan jika menurutnya ia harus meninggalkannya maka ia tidak memungutnya.

Demi Allah.... seorang yang rela[ikhlas] kepada Allah akan TERTANCAP dengan mantap dan kuat keimanan dalam Qalbunya...
yang dilandasi rasa KHAUF [takut], ROJA [harap] dan MAHABAH [cinta]......
ini saja yang dapat disampaikan semata-mata menasehati saya dan sesama saudara muslim semoga ada manfaatnya.
Subhanakallahuma wa bihamdika, ashadu'ala ila anta astaghfiruka wa atubu ilaih.
Wassalamu'alaikum wr.wr..

Batavia 11052009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar