
Bissmilahirrokhmanirrokhim...Manusia teramat istimewa dibanding mahluk-mahluk lain, mari kita perhatikan ke Maha Kuasaan Allah menciptakan bapak-nya manusia [Nabi Adam a.s] dengan tangan-Nya, meniupkan Ruh-Nya kedalam tubuhnya, kemudian menyuruh para malaikat bersujud hormat kepadanya, kemudian mengajari nama-nama segala benda, kemudian menampakan kelebihannya dihadapan para malaikat dan seluruh mahluk lain. Bahkan Dia mengusir iblis dan menjadikannya musuh besar dan utama manusia karena tidak mau sujud hormat kepada manusia.Manusia yang mukmin secara mutlak adalah mahluk yang terbaik, mahluk terpilih diantara sekalian penghuni alam ini. Karena Allah menciptakannya untuk menyempurnakan nikmat-Nya kepadanya, agar senantiasa berlimpah ruah kebaikan-Nya kepadanya. juga secara khusus memberinya kemuliaan dan karunia-Nya yang tidak terjangkau oleh angan-anganya, tidak terbersit dalam hatinya juga tidak dirasakanya. Juga Allah memberikan berbagai karunia dan pemberian lahir bathin, dunia dan akhirat, yang tidak didapatkan kecuali dengan 'kecintaan-Nya'.Dan kecintaan-Nya tidak diperoleh kecuali dengan melakukan ketaatan kepada-Nya, mengutamakan-Nya selain-Nya, menjauhi apa yang dilarang-Nya. Demikianlah manusia seharusnya. Karena itu adalah janji sumpah setia manusia yang berisi perintah dan larangan. Yang reward dan punishment-Nya berlaku dan berimplikasi di dua alam [dunia dan akhirat].Mungkin kita pernah mendengar lantunan bait-bait yang diungkapkan Bimbo :'...aku dekat Engkau dekat, aku jauh Engkau jauh...hati adalah cermin....tempat pahala dan dosa bertaruh..'Ulama salaf berkata, " jika hati sakit maka seluruh tubuh merasakan akibatnya...' orang yunani bilang 'mensana in corporesano' [dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat]. Nampak jelas arahnya tertumpu pada hati sebagaimana gambaran-gambaran diatas. Hati harus tetap bersih bening laksana kilauan mutiara, apabila disimpan dimana saja tetap mutiara... memancar 'cahaya'...meski tak ada api yang menyentuhnya... hati yang bersih tesimpan ketenangan ...karena ketaatan dan menjauhi larang-Nya. Sebagaiman Firman-Nya ' Maka ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat pula kepada mu..' QS. Al-Baqarah:152 Ada sebuah kisah yang sangat populer yang diceritakan oleh seorang sufi....Suatu hari ketika ia lari menjauhi Tuhan [melakukan pembangkangan] ia berada disebuah lorong kota dan dia meliahat sebuah pintu rumah terbuka. Kemudian ada seorang anak kecil lari keluar sambil menangis... sementara dibelakangnya ibunya menghardik dan mengusirnya. Setelah anak itu ada diluar, ibunya masuk dan menutup pintunya dari dalam.Belum jauh anak itu pergi, dia menghentikan langkah kakinya sambil berpikir 'mesti kemana harus menuju'. Tetapi ia tidak menemukan inspirasi untuk melangkahkan kakinya, selain rumah yang ia tinggalkan itu. Dan selain ibunya, tidak ada orang yang akan menerimanya [menampungnya]. Akhirnya...ia memutuskan untuk kembali ke rumahnya dengan hati yang PERIH dan SEDIH. Ketika melihat pintu tertutup, dia meletakan pipinya diambang pintu, kemudian berbaring dan tertidur....Beberapa saat kemudian ibunya keluar. Ketika melihat anaknya dalam keadaan seperti itu, dia tak kuasa menahan diri lagi. Sang ibu serta merta merangkulnya dan menciuminya....sambil menangis dia berkata, "Anakku, kemana kamu akan pergi meninggalkan aku ? Selain aku, siapa yang akan menerimamu ? Bukankah sudah kukatakan kepadamu, JANGA MELANGGAR perkataanku, dan JANGAN MEMAKSA aku dengan KEDURHAKAANMU untuk melakukan sesuatu YANG BERTENTANGAN dengan SIFAT KASIH SAYANG YANG KU MILIKI, serta KEINGINANKU untuk memberi yang TERBAIK kepadamu."Lalu sang Ibu membawa anak itu masuk kedalam rumah.....Ucapan sang ibu '....Jangan memaksa aku dengan kedurhakaanmu untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan sifat kasaih sayang yang aku miliki.."Kita perhatikan lagi sabda Rasulullah SAW., "Allah mengasihi hamba-hamba-Nya lebih besar dari pada kasih sayang seorang ibu kepada putranya." HR. Bukhari-MuslimRakhmat dan kasih sayang Allah akan menjauhi seorang hamba yang melakukan pelanggaran terhadap perintah-Nya. Bertobat [memohon ampun dan tidak mengulanginya] kepada-Nya adalah suatu tindakan yang mendorong-Nya sesuai sifat Dzat-Nya.Allah menciptakan mahluk hanya untuk beribadah kepada-Nya, para ulama memaknai ibadah meliputi ketundukan, kecintaan, dan ketaatan kepada-Nya. Allah tidak akan membiarkan manusia begitu saja, terbengkalai tanpa aturan. Hanya Allah pemilik segala puji dan suka ditaati. Dia tidak peduli terhadap mahluk-Nya sekiranya mereka tidak mencintai-Nya, tidak mentaati-Nya dan tidak berdoa kepada-Nya.Hanya saja suatau hari nanti akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang manusia telah lakukan selama sepanjang usianya....semua akan dibalas dengan seadil-adilnya...Sungguh manusia taidak akan mampu melepaskan diri dari 'tatapan dan perhatian-Nya' meski hanya sedetik saja. Allah berfirman, "Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu dan merugilah yang mengotorinya." QS. Asy-Syams:9-10.Seorang pujangga berkata ; ' Sungguh suatu pandangan yang menakjubkan dari pemilik hati yang bercahaya, apakah hati semacam ini sama dengan hati yang gelap ? yang hawa nafsunya menyimpang, dan setan telah menjadikanya sebagai negerinya..'Seorang pujangga lain berkata; 'Wahai orang yang merasa aman dari perbuatan buruk,apakah anda sudah memiliki tanda tangan jaminan hidup ?Anda memadukan dua kesalahan sekaligus, yaitu merasa aman dan mengikuti hawa nafsu,salah satunya saja cukup membinasakan seseorang.Sementara orang-orang muhsin [pelaku kebaikan] menempuh jalan dengan penuh ketakutan !dan anda, tidak menempuh jalan yang mereka tempuh,anda menaburkan benih kebodohan dan perbuatan melampaui batas,Lantas apa yang anda petik saat musim panen nanti ?Engkau memilih tempat tinggal...yang sebentar lagi akan engkau tinggalkan,Jika demikian engkau telah tertipu dengan kebodohanmu."Kembalilalah....'...ala bidzikrillah tatmainul qulub.' QS.Ar-Ra'd:28 [Dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.]Subhanakallahuma wa bihamdika ashadualaila anta astagfiruka wa atubu ilaik.Wassalam,Sudut malam Batavia 10 juni 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar